Sabtu, 29 Juni 2013

Sprayer Lebih Besar, Menyiram Jamur Lebih Lancar

,
Seperti pernah ditulis sebelumnya, saya terpaksa membeli sprayer baru yang bagian tabungnya pecah, kemungkinan akibat terjatuh. Karena pecah, tabung jadi bocor dan angin yang dipompa banyak yang keluar sehingga penyemprotan jamur kuping menjadi lambat.  



Sprayer lama ukurannya kecil, hanya bisa muat 5 liter air. Pertimbangannya waktu itu karena baru coba-coba berkebun jamur kuping, mau sedikit dulu. Cuma 2000 baglog, menurut pengalaman yang sudah-sudah, tak memerlukan penyiraman yang terlalu banyak. Eh, sekarang malah keterusan. Bulan ini jamur akan bertambah 2000 baglog lagi, dan kemungkinan dibulan September akan bertambah lagi 2000.
Jadi total akan merawat 6000 baglog. Maka sekalian saja beli sprayer baru yang berkapasitas lebih besar.

Beli sprayer ini di toko Tani Maju depan MMTC. Merknya Swan berkapasitas 14 liter. Sebenarnya ada 2 jenis, berbahan plastik dan berbahan stainless steel. Kapasitasnya sama merk sama tapi harganya jauuuuh berbeda. Sprayer berbahan plastik 250 ribu sedangkan yang stainless 400 ribu. Mengingat kondisi keuangan akhirnya pilih yang 250 ribu saja.

Sampai di rumah langsung dicoba, memang terasa bedanya.

Sprayer 5 liter hanya ditenteng atau diselempangkan di bahu seperti tas sekolah. Setiap mau menyemprot harus dipompa dulu sampai maksimal. Kalau anginnya habis, taruh di lantai, pompa lagi, karena posisi pompa di bagian atas. Begitu seterusnya sampai semua jamur tersirami. Kalau jamur kuping, sedikit tak masalah karena ringan. Kalau banyak, plus bocor pula, pasti pegel dan buang waktu. Bukan berarti jelek, tapi mungkin sprayer jenis ini lebih cocok untuk petani jamur kuping yang baru memulai dengan kapasitas kumbung yang sedikit (di bawah 1000 baglog), atau untuk wanita/ibu-ibu yang ingin membudidayakan  jamur sendiri.

Sprayer yang baru dengan kapasitas 14 liter jelas beda. Pertama tentu harganya :) Kedua lebih berat. Ketiga pemakaiannya harus digendong, jadi mungkin agak ribet untuk wanita. Juga agak sulit untuk bermanuver (maksudnya berbalik badan ketika menyemprot di lorong yang hanya memiliki satu jalan untuk keluar masuk). Posisi tangkai pemompa yang berada di samping badan sering nyangkut di baglog, terutama pada awal pemakaian karena belum terbiasa. Kalau sudah biasa ya bisa diakali dengan mengarahkannya ke atas mepet badan. Ini karena jarak antar lajur jamur yang hanya 80an cm demi efisiensi lahan, jadi hanya pas badan saja. Selain itu, selang yang besar dan kaku dengan posisi menyamping kadang menyenggol baglog. Kondisi ini bisa membahayakan terutama kalau jamur sudah cukup besar. Sering ada jamur kuping yang tanpa sengaja tercabut. Solusinya selang diarahkan ke bawah lewat di antara dua kaki. Agak kurang nyaman, tapi daripada merusak jamur lebih baik kenyamanan yang sedikit berkurang.

Meski sepertinya banyak kekurangan, tapi sprayer baru ini sangat membantu. Bahkan jauh lebih banyak manfaatnya daripada kekurangannya, apalagi kalau sudah terbiasa.

Penggunannya yang harus digendong justru sangat memudahkan. Sekali isi muat banyak jadi tak harus bolak-balik mengisi tangki. Pemompaan dilakukan sambil menyemprot, sehingga menghemat waktu. Kalau semula sekali menyiram butuh waktu setengah jam sampai satu jam, dengan sprayer baru hanya butuh 10 menit ketika jamur kuping masih kecil dan 20 menit saat jamur sudah menjelang panen (untuk 2000 baglog jamur kuping). Tekanan yang dihasilkan besar dan air yang disemprotkan bisa benar-benar halus seperti kabut dan bisa merata ke seluruh kumbung.    

Jadi jelas penggunaan sprayer dengan kapasitas lebih besar sangat membantu dan memperlancar proses budidaya jamur kuping.  
 

Jamur Segudang Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates